Ketahui Seberapa Berat Sakit Anda dari Warna Lendir

Berat Sakit Anda dari Warna Lendir
Ilustrasi. (Foto: Thinkstockphotos)

Apotek Rembang – Anda sedang sakit, alergi atau mungkin flu. Akibatnya, hidung menjadi tersumbat akibat terhalang lendir atau ingus. Mungkin, Anda menganggap gangguan kesehatan yang Anda alami, ringan saja. Atau, mungkin ada juga yang menganggapnya berat, karena lendir itu membuat susah bernapas.

Tahukah Anda, bahwa Anda bisa memperkirakan seberapa berat sakit yang Anda alami dengan melihat warna lendir itu?

Menurut Roshini Rajapaksa, MD, asisten profesor bidang kedokteran di NYU School of Medicin, sebagaimana dilansir kompas.com, warna lendir di hidung atau yang keluar dari tenggorokan Anda menunjukkan seberapa keras sistem kekebalan tubuh bekerja untuk menangkis infeksi, baik itu karena bakteri atau karena virus.

Biasanya, lendir terdiri dari sebagian besar air, protein, antibodi, dan garam terlarut. Fungsi dari lendir ini adalah menjaga hidung Anda agar tidak menjadi terlalu kering dan untuk melindungi paru-paru Anda dari debu, alergen, bakteri, virus, dan penyusup lainnya.

Bahkan, ketika kita dalam kondisi sehat, kita tetap memiliki lendir di saluran pernapasan. Hanya saja kita tidak terlalu memerhatikannya dan biasanya hanya menelannya.

Lendir dalam jumlah yang lebih banyak, kental dan berwarna lebih gelap, bisa menjadi pertanda Anda mengalami alergi. Ketika Anda terinfeksi kuman, lendir akan berwarna jernih dan akan berubah warna sejalan dengan semakin berkembanya infeksi.

Mula-mula, warnanya akan memutih dan mengental, sebagai tanda bahwa jaringan di hidung Anda membengkak dan meradang.

Kemudian berwarna kuning atau hijau menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh Anda sedang bertempur dan telah merekrut sel-sel darah putih lebih banyak untuk melawan kuman penyakit. Sel-sel darah putih ini mengandung enzim yang mengubah warna lendir.

Jika hidung Anda tersumbat, karena lendir berwarna kuning atau hijau selama beberapa hari, mungkin artinya Anda hanya menderita flu (artinya Anda terinfeksi virus). Biasanya, lendir ini akan bertahan selama 10 sampai 14 hari.

Banyak istirahat, minum air putih hangat dan minum obat jenis dekongestan, akan membantu meredakan gejala flu.

Jika dalam dua minggu gejala itu tidak juga hilang bahkan Anda mendapat gejala tambahan seperti demam atau mual, Anda mungkin menderita sinusitis bakteri atau pneumonia.

Pergilah berobat ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik untuk mempercepat kesehatan Anda, agar kembali pulih seperti sedia kala. (*)

Begini Cara Menggunakan Kunyit untuk Putihkan Gigi

Ilustrasi. (Foto: lintasterkini.com)
Ilustrasi. (Foto: lintasterkini.com)

 

Apotek Stasiun – Kunyit merupakan salah satu bumbu dapur yang biasa digunakan sehari-hari. Namun rimpang berwarna oranye ini tak hanya untuk masakan tapi bisa juga membantu membuat gigi putih secara alami.

Bumbu dapur yang satu ini memiliki tekstur yang sedikit kasar sehingga membantu mengusir plak dan sisa noda yang disebabkan oleh kopi atau teh. Selain itu, kunyit pun merupakan antibakteri dan antiperadangan alami yang baik untuk kesehatan mulut.

Tak sulit mengaplikasikan kunyit untuk memutihkan gigi. Lebih jelasnya, ikuti panduan berikut seperti dikutip laman Purewow yang dilansir health.liputan6.com dan Anda akan mendapatkan gigi lebih putih dari sebelumnya.

Bahan

1 sendok makan minyak kelapa

1 sendok teh kunyit bubuk

Pasta gigi yang biasa digunakan sehari-hari.

Cara membuat

Campurkan minyak kelapa dengan kunyit dan masukkan ke dalam mangkuk. Campurkan merata hingga membentuk pasta. Lalu, gosoklah gigi Anda menggunakan campuran ini. Tunggu sebentar, baru berkumur.

Memang warnanya akan berubah menjadi kuning agak oranye, tapi itu hanya sementara. Sesudah itu baru sikat gigilah menggunakan pasta gigi Anda seperti biasa lalu berkumurlah.

Namun bila Anda tidak tahan dengan rasa kunyit yang sedikit pedas, coba putihkan gigi dengan kulit pisang bagian dalam. (*)

Tubuh Kurus belum tentu Sehat

Ilustrasi. Foto: Shutterstock)
Ilustrasi. Foto: Shutterstock)

 

Apotek Stasiun – Kelebihan berat badan memang tidak sehat. Apalagi, obesitas rentan dengan berbagai penyakit, seperti jantung dan diabetes. Sedangkan, tubuh ramping dianggap lebih sehat. Namun, nyatanya menurut hasil penelitian, orang bertubuh ramping tak berarti bebas dari penyakit.

Tubuh gemuk selalu dikaitkan dengan hipertensi, Kolesterol tidak normal, hingga timbunan lemak jahat di dalam tubuh yang dikategorikan tidak sehat.

Untuk menghindari kondisi tersebut, berbagai cara dan berbagai program diet dilakukan, demi menurunkan berat badan. Bahkan, tak sedikit yang terobsesi memiliki badan ramping, hingga akhirnya menggunakan cara instan yang tak sehat untuk menurunkan berat badan.

Padahal, faktanya mereka yang berbadan kurus atau ramping belum tentu sehat. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Nutrition dan dilansir oleh kompas.com, Metabolism, and Cardiovascular Diseases menyebutkan, bahwa diperkirakan, satu dari empat orang yang memiliki tubuh kurus atau ramping memiliki presentase lemak tubuh yang sama dengan orang-orang yang mengalami kegemukan.

Fenomena semacam ini disebut Thin Outside, Fat Inside (TOFI). Penelitian dari Kanada membuktikan bahwa orang-orang yang TOFI, memiliki kadar trigliserida, kadar gula darah puasa, serta tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki badan ramping dengan massa lemak rendah di dalam tubuh.

Tiga hal tersebut merupakan faktor risiko yang berpotensi mengakibatkan serangan jantung dan diabetes. Lalu, apa yang menyebabkan seorang dengan badan kurus, memiliki risiko yang sama dengan mereka yang kegemukan? Penyebabnya adalah gaya Hidup.

Gaya hidup yang tidak sehatlah yang menjadi penyebabnya, misalnya merokok, kurang olahraga, atau berperilaku tidak sehat lainnya. Umumnya, ini terjadi pada mereka yang tetap bertubuh ramping, meski mengonsumsi banyak makanan, termasuk makanan tidak sehat.

Kondisi tubuh yang tetap ramping inilah yang justru membuat mereka sering lupa mengontrol makanan yang masuk ke dalam tubuh. Karena, mereka merasa aman berat badannya tak mudah bertambah.

Terpenting adalah konsumsi makanan sehat, olahraga teratur, dan jalani gaya hidup sehat agar kesehatan tubuh terjaga dan jauh dari penyakit. (*)

Add to cart